Gejala Dan Penyebab Gastritis - akurkes.blogspot.com
Pengertian Gastritis
Gastritis adalah kondisi ketika lapisan lambung mengalami iritasi, peradangan atau pengikisan. Berdasarkan jangka waktu perkembangan gejala, gastritis dibagi menjadi dua yaitu :
Akut →→→ (berkembang secara cepat dan tiba-tiba).
Kronis →→→ (berkembang secara perlahan-lahan).
Lambung memiliki sel-sel penghasil asam dan enzim yang berguna untuk mencerna makanan. Untuk melindungi lapisan lambung dari kondisi radang atau pengikisan asam, sel-sel tersebut juga sekaligus menghasilkan lapisan “lendir” yang disebut mucin.
Ketika gastritis terjadi, ada penderita yang merasakan gejalanya dan ada juga yang tidak. Beberapa gejala gastritis di antaranya:
ü Sakit perut.
ü Gangguan saluran cerna..
ü Hilang nafsu makan.
ü Perut kembung.
ü Cepat merasa kenyang saat makan.
ü Cegukan.
ü Mual.
ü Muntah.
ü Muntah darah.
ü Nyeri yang menggerogoti dan panas di dalam lambung.
ü BAB dengan tinja berwarna hitam pekat.
jika gejala gastritis selalu terasa setelah anda mengonsumsi obat-obatan tertentu, anda merasakan gejala sakit maag selama seminggu lebih, anda BAB dengan tekstur tinja hitam pekat, dan anda muntah darah.
Gastritis dapat mengembangkan komplikasi. Meskipun langka, ada kemungkinan bahwa gastritis kronis dapat menyebabkan kanker lambung, terutama jika terdapat penipisan yang signifikan pada dinding lambung dan perubahan pada sel lambung. Pada kasus seperti ini, gejala kanker lambung juga muncul.
Penyebab Gastritis
Penyebab utama gastritis adalah bakteri yang bernama Helicobacter pylori, yang dapat ditemukan di makanan atau air yang tercemar. Bakteri juga dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain. Penyebab umum lainnya adalah penggunaan obat anti-inflamatori non-steroidal (NSAID) dan konsumsi alkohol secara berlebihan, serta penyalahgunaan obat-obatan terlarang (seperti kokain).
Meskipun tidak umum, gastritis juga dapat disebabkan oleh stres, sakit, operasi, gangguan autoimun, infeksi virus, gangguan pencernaan, atau cedera parah.
Penting untuk diingat dinding lambung akan menipis seiring bertambahnya usia, sehingga orang tua lebih rentan terkena gastritis.
Gejala Utama Gastritis
Meskipun kebanyakan orang yang menderita gastritis akan menunjukkan gejala, sebagaian lagi tidak menunjukkan gejala sama sekali. Gejala yang umumnya muncul adalah nyeri, rasa tidak nyaman pada perut bagian atas, mual, muntah, dan gangguan pencernaan. Jika kondisi tersebut dianggap sebagai gastritis erosif, pasien akan mengalami kotoran yang berwarna hitam dan muntah darah.
Gastritis dapat mengembangkan komplikasi. Meskipun langka, ada kemungkinan bahwa gastritis kronis dapat menyebabkan kanker lambung, terutama jika terdapat penipisan yang signifikan pada dinding lambung dan perubahan pada sel lambung. Pada kasus seperti ini, gejala kanker lambung juga muncul.
Diagnosis Gastritis
Sejumlah hal akan dilakukan oleh dokter dalam mendiagnosis gastritis, mulai dari menanyakan gejala, meninjau riwayat kesehatan pribadi dan keluarga, melakukan pemeriksaan fisik, hingga melakukan pemeriksaan lanjutan. Beberapa contoh pemeriksaan lanjutan tersebut di antaranya adalah:
ü Tes napas guna melihat keberadaan bakteri H. pylori.
ü Endoskopi guna melihat adanya tanda-tanda peradangan di dalam lambung. Pemeriksaan ini terkadang dikombinasikan dengan biopsi (pengambilan sampel jaringan pada daerah yang dicurigai mengalami radang untuk selanjutnya diteliti di laboratorium). Metode biopsi juga bisa diterapkan oleh dokter untuk melihat keberadaan bakteri H. pylori.
ü Pemeriksaan X-ray dan cairan barium guna melihat adanya tukak di dalam lambung.
ü Pemeriksaan tinja untuk melihat adanya pendarahan dan infeksi di dalam lambung.
ü Pemeriksaan kadar sel darah untuk melihat apakah pasien menderita anemia.
Pencegahan dan Pengobatan Gastritis
Jika Anda rentan terkena gejala gastritis, cobalah untuk membagi porsi makan Anda ke jadwal makan baru. Sebagai contoh, jika sebelumnya Anda suka makan dengan porsi besar tiap jadwal makan, ubah porsinya menjadi sedikit-sedikit sehingga jadwal makan Anda menjadi lebih sering dari biasanya. Selain itu, hindari makanan berminyak, asam, atau pedas.
Jika Anda termasuk seseorang yang aktif mengonsumsi minuman beralkohol, maka kurangilah kebiasaan tersebut karena alkohol juga dapat menyebabkan gejala gastritis. Selain itu, kendalikan stres Anda.
Jika gejala gastritis sering kambuh setelah Anda menggunakan obat pereda sakit jenis anti-inflamasi nonsteroid (OAINS) konsultasikan hal tersebut kepada dokter. Dalam kasus ini, dokter biasanya akan mengganti OAINS dengan obat pereda nyeri golongan lain seperti paracetamol.
Gejala penyakit gastritis bisa reda jika ditangani dengan benar, ada beberapa obat yang biasanya diresepkan oleh dokter, di antaranya:
Ø Obat penghambat histamin 2 (H2 blocker).
Obat ini mampu meredakan gejala gastritis dengan cara menurunkan produksi asam di dalam lambung. Salah satu contoh obat penghambat histamin 2 adalah ranitidine.
Ø Obat penghambat pompa proton (PPI).
Obat ini memiliki kinerja yang sama seperti penghambat histamin 2, namun lebih efektif. Salah satu contoh obat penghambat pompa proton adalah omeprazole.
Ø Obat antasida.
Obat ini mampu meredakan gejala gastritis (terutama rasa nyeri) secara cepat dengan cara menetralisir asam lambung.
Ø Obat antibiotik.
Obat ini diresepkan pada penderita gastritis yang kondisinya diketahui disebabkan oleh infeksi bakteri. Contoh obat antibiotik adalah amoxicillin, clarithromycin, dan metronidazole.
Komplikasi Gastritis
Komplikasi akibat gastritis bisa saja terjadi jika kondisi tersebut tidak diobati. Beberapa di antaranya adalah:
ü Tukak lambung
ü Pendarahan di dalam lambung
ü Kanker lambung
Salam Kesehatan Dari AkurKes.
Untuk Info Lebih Lanjut Tentang Kesehatan Tetap Kunjungi Blog Ini. akurkes.blogspot.com
Komentar
Posting Komentar